AMPUNI AKU YA ALLAH !
Dadaku sesak hingga tak dapat bernafas lega. Tubuhku terasa amat lemah dan berat sekali untuk berpijak dari tempat tidurku, perutku terasa mual sekali,Kepalaku sangat berat untuk di angkat. Aku tak tahu apa yang menyebabkanku seperti ini?. Kedua orang tuaku sangat cemas akan keadaanku yang makin lama makin keritis. Akhirnya aku di larikan ke rumah sakit dan masuk ruang UGD. Rasa mualku sudah tak tertahankan lagi, perut terasa dikocok hingga mengeluarkan seluruh makanan yang telah ku makan tadi siang.
Hasil tes darahku menyatakan bahwa aku terkena penyakit Hepatitis A. Ibuku kaget bukan kepalang dan mengeluarkan air mata karena melihat kondisiku seperti ini. Ibuku takut kalau aku meninggal karena sudah banyak saudara-saudaraku yang meninggal karena penyakit tersebut. Akupun harus di rawat malam itu juga,sayangnya seluruh kamar rawat inap sudah penuh oleh pasien-pasien lain. Alhasil aku di bawa pulang setelah menerima suntikan penenang dan infusan.
Keesokan harinya aku langsung di rawat di rumah sakit. Berbagai macam suntikan di berikan padaku. Aku merasa tinggal di rumah sakit menambah siksaanku karena membuat seluruh tanganku biru bekas suntikan. Dua hari aku di rawat tidak mengalami perubahan pada kondisiku. Mual serta muntah terus berkelanjutan. Aku merasa ajal ada di depan mataku, menghampiriku, membuat hatiku tidak tenang.Aku tak tahan lagi merasakan penderitaanku ini. Akupun berfikir” apa dosa-dosaku hingga aku mengalami siksaan yang begitu pedih seperti ini? Membuat orang tuaku mengeluarkan air mata? Ya tuhan, kenapa ini semua terjadi padaku?”
Aku teringat akan suatu hal. Janjiku pada Allah tak pernah ku tepati, aku terlalu senang dengan kehidupan duniawi dan teman-temanku. Saat ibuku sakit, aku lebih mementingkan acara sekolahan di banding kesehatan ibuku sendiri. Air mataku mengalir, aku menyesal akan perbuatanku,ke khilafanku, kelalaianku ini ”maafkan hamba ya allah, maafkan. Hamba belum siap untuk menghadap padamu, hamba belum menebus segala dosa-dosaku padamu dan pada orang tua hamba. Teguranmu ini membuat hamba tak kuat ya Allah ”
Makin lama keadaanku membaik, aku memaksa untuk pulang kerumah karena aku sudah tidak tahan berada terlalu lama di dalam rumah sakit. Walaupun dokter belum mengizinkan tetapi aku mengelak, akupun tahu bahwa saat ini badanku tiba-tiba panas tinggi, tetapi aku barusaha menyembunyikan semua rasaku dari orang tuaku. Disamping aku tak tahan berada di rumah sakit, aku merasa tak tega pula dengan kedua orang tuaku yang sudah lelah menemaniku.
Aku merasa orang tuaku sangat sayang padaku. Aku di bawa oleh mereka kepuncak untuk beristirahat di sana. Keadaanku merangsur-angsur membaik. Di sana aku istirahat sendirian sedangkan kedua orang tuaku pergi kepasar Cisarua, tiba-tiba pembantuku lari menghampiriku ke rumah hingga nafasnya seperti orang habis lari maraton lalu mengatakan bahwa ibuku berpesan agar aku jangan makan-makan yang berminyak dan jangan jajan sembarangan. Hatiku miris mendengar itu, ibuku meminta tolong pada pembantuku dan menyuruhnya cepat-cepat kerumah hanya untuk menyampaikan pesan ini?. Aku tersadar bahwa teman-temanku hanya ada saat aku senang sedangkan saat aku sakit dan menderita yang berperan penting dan mengorbankan segalanya adalah orang tuaku, keluargaku. Aku ingat pesan ibu yang mengatakan bahwa” kalau kamu kesusahan pasti kamu akan memerlukan kakak-kakak dan adikmu. Jangan kau sakiti hati ibu dan bapak karena kami semua yang akan membantumu kelak”
Oh, bahagianya aku mempunyai orang tua dan keluarga seperti mereka, terima kasih tuhan, engkau memberikan kebahagiaan untuku.
I'm Sorry God!
Diposting oleh
firda bahalwan
Selasa, 23 Juni 2009
3 komentar:
wuaaa..
mama..love you full..my love never end..
kerennnnnnn...but
w g nyambung ne klo bljar sastra...hehehe
sastra itu apa sih?
Posting Komentar