AMPUNI AKU YA ALLAH !
Dadaku sesak hingga tak dapat bernafas lega. Tubuhku terasa amat lemah dan berat sekali untuk berpijak dari tempat tidurku, perutku terasa mual sekali,Kepalaku sangat berat untuk di angkat. Aku tak tahu apa yang menyebabkanku seperti ini?. Kedua orang tuaku sangat cemas akan keadaanku yang makin lama makin keritis. Akhirnya aku di larikan ke rumah sakit dan masuk ruang UGD. Rasa mualku sudah tak tertahankan lagi, perut terasa dikocok hingga mengeluarkan seluruh makanan yang telah ku makan tadi siang.
baca selengkapnya
I'm Sorry God!
pupuslah harapanku
Pupuslah harapanku
“ hati-hati ya nak di jalan. Jangan lupa uang hasil dagang gorengan di sekolah separuhnya untuk kamu jajan. Nih minum dulu susnya” pesan ibu sesaat sebelum ku berangkat ke sekolah sambil menyodorkan segelas susu
“ nda usah bu… aku nda usah jajan, uang hasil jualan ini untuk kebutuhan kita aja sehari-hari, aku sudah bawa bekal kok nasi bungkus yang tadi ku beli di mba Tonah” jawabku sambil membenarkan Koran sebagai penutup gorengan yang berada di tampah ukuran sedang
‘ hmmm… kamu toh ndoe selalu membuat ibu kasian sama kamu, teman-temanmu yang lain seusia kamu lagi asik-asiknya jalan-jalan san sini dan belanja, tapi kamu opo? Bisanya hanya jadi penonton saja”
“ kan teman-temank belanjanya di sini juga bu hehehehe…
baca selengkapnya
biografi ismail marzuki
Ismail Marzuki
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ismail Marzuki (lahir di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, 11 Mei 1914 – wafat di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, 25 Mei 1958 pada umur 44 tahun) adalah salah seorang komponis besar Indonesia. Namanya sekarang diabadikan sebagai suatu pusat seni di Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki (TIM) di kawasan Salemba, Jakarta Pusat.
Daftar isi[sembunyikan] |
Ismail Marzuki lahir dan besar di Jakarta dari keluarga Betawi.
Kontribusi bagi Musik Indonesian
Lagu ciptaan karya Ismail Marzuki yang paling populer adalah Rayuan Pulau Kelapa yang digunakan sebagai lagu penutup akhir siaran oleh stasiun TVRI pada masa pemerintahan Orde Baru.
Ismail Marzuki mendapat anugerah penghormatan pada tahun 1968 dengan dibukanya Taman Ismail Marzuki, sebuah taman dan pusat kebudayaan di daerah Salemba, Jakarta pusat. Pada tahun 2004 dia dinobatkan menjadi salah seorang tokoh pahlawan nasional Indonesia.
Ia sempat mendirikan orkes Empat Sekawan. Selain itu ia dikenal publik ketika mengisi musik dalam film Terang Bulan.
Kontroversi pencipta lagu Halo, Halo Bandung
Ismail Marzuki selama ini diyakini sebagian besar masyarakat Indonesia sebagai pencipta lagu Halo, Halo Bandung yang terkenal. Lagu tersebut menggambarkan besarnya semangat rakyat Bandung dalam peristiwa Bandung Lautan Api. Namun sebenarnya siapa pencipta lagu tersebut yang sebenarnya masih diperdebatkan oleh sebagian masyarakat Indonesia.
Karya Lagu
- Aryati
- Gugur Bunga
- Melati di Tapal Batas (1947)
- Wanita
- Rayuan Pulau Kelapa
- Sepasang Mata Bola (1946)
- Bandung Selatan di Waktu Malam (1948)
- O Sarinah (1931)
- Keroncong Serenata
- Kasim Baba
- Bandaneira
- Lenggang Bandung
- Sampul Surat
- Karangan Bunga dari Selatan
- Selamat Datang Pahlawan Muda (1949)
- Juwita Malam
- Sabda Alam
- Roselani
- Rindu Malam
BIOGRAFI CHAIRIL ANWAR
Chairil masuk Hollands Inlandsche School (HIS), sekolah dasar untuk orang-orang pribumi waktu penjajah Belanda. Dia kemudian meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs, sekolah memengah pertama belanda, tetapi dia keluar sebelum lulus.Tidak ada banyak diketahui mengenai orang-tuanya. Dia mulai untuk menulis sebagai seorang remaja tetapi tak satupun puisi awalnya yang ditemukan.
Pada usia sembilan belas tahun, setelah perceraian orang-tuanya, Chairil pindah dengan ibunya ke Jakarta di mana dia berkenalan dengan dunia sastera. Meskipun pendidikannya tak selesai, Chairil menguasai bahasa Inggris, bahasa Belanda dan bahasa Jerman, dan dia mengisi jam-jamnya dengan membaca pengarang internasional ternama, seperti: Rainer M. Rilke, W.H. Auden, Archibald MacLeish, H. Marsman, J. Slaurhoff dan Edgar du Perron. Penulis-penulis ini sangat mempengaruhi tulisannya dan secara tidak langsung mempengaruhi puisi tatanan kesusasteraan Indonesia.
Nama Chairil mulai terkenal dalam dunia sastera setelah pemuatan tulisannya di "Majalah Nisan" pada tahun 1942, pada saat itu dia baru berusia dua puluh tahun. Hampir semua puisi-puisi yang dia tulis merujuk pada kematian. Chairil ketika menjadi penyiar radio Jepang di Jakarta jatuh cinta pada Sri Ayati tetapi hingga akhir hayatnya Chairil tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya.
Semua tulisannya yang asli, modifikasi, atau yang diduga diciplak dikompilasi dalam tiga buku : Deru Campur Debu (1949); Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus (1949); dan Tiga Menguak Takdir (1950, kumpulan puisi dengan Asrul Sani dan Rivai Apin). Vitalitas puitis Chairil tidak pernah diimbangikondisi fisiknya, yang bertambah lemah akibat gaya hidupnya yang semrawut. Sebelum dia bisa menginjak usia dua puluh tujuh tahun, dia sudah kena sejumlah sakit. Chairil Anwar meninggal dalam usia muda karena penyakit TBC Dia dikuburkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta. Makamnya diziarahi oleh ribuan pengagumnya dari zaman ke zaman. Hari meninggalnya juga selalu diperingati sebagai Hari Chairil Anwar.
KARYA CHAIRIL ANWAR
1. Deru Campur Debu (1949)
2. Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949)
3. Tiga Menguak Takdir (1950) (dengan Asrul Sani dan Rivai Apin)
4. "Aku Ini Binatang Jalang: koleksi sajak 1942-1949", diedit oleh Pamusuk
5. Eneste, kata penutup oleh Sapardi Djoko Damono (1986)
6. Derai-derai Cemara (1998)
7. Pulanglah Dia Si Anak Hilang (1948), terjemahan karya Andre Gide
8. Kena Gempur (1951), terjemahan karya John Steinbeck
Karya yang diterjemahan ke dalam bahasa asing
Karya-karya Chairil juga banyak diterjemahkan ke dalam bahasa asing, antara lain bahasa Inggris, Jerman dan Spanyol. Terjemahan karya-karyanya di antaranya adalah:
1. "Sharp gravel, Indonesian poems", oleh Donna M. Dickinson (Berkeley? California, 1960)
2. "Cuatro poemas indonesios [por] Amir Hamzah, Chairil Anwar, Walujati" (Madrid: Palma de Mallorca, 1962)
3. Chairil Anwar: Selected Poems oleh Burton Raffel dan Nurdin Salam (New York, New Directions, 1963)
4. "Only Dust: Three Modern Indonesian Poets", oleh Ulli Beier (Port Moresby [New Guinea]: Papua Pocket Poets, 1969)
5. The Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar, disunting dan diterjemahkan oleh Burton Raffel (Albany, State University of New York Press, 1970)
6. The Complete Poems of Chairil Anwar, disunting dan diterjemahkan oleh Liaw Yock Fang, dengan bantuan H. B. Jassin (Singapore: University Education Press, 1974)
7. Feuer und Asche: sämtliche Gedichte, Indonesisch/Deutsch oleh Walter Karwath (Wina: Octopus Verlag, 1978)
8. The Voice of the Night: Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar, oleh Burton Raffel (Athens, Ohio: Ohio University, Center for International Studies, 1993)
Kang Abik
Download Ayat-ayat cinta, Dalam mihrab cinta dan Pudarnya Cleopatra, Bukan bermaksud untuk merugikan tapi gak salahkan kalau saling berbagi informasi, buat yang suka mengikuti forum pasti tahu atau sudah pernah download 3 ebook karya HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY atau kang abik. Saya sendiri punya novel-novel karya kang abik ini dalam bentuk fisik tentunya bukan e-book seperti Novel Ketika cinta bertasbih jilid 1 maupun 2 dan Novel DiAtas Sajadah cinta. Buat yang sudah sering baca karya-karyanya pasti sudah gak asing lagi, tetapi buat saya sendiri penasaran juga sih bagaimana sih rupa HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY yang begitu pandai merangkai kata-kata dan membuat novel-novel fenomenal gendutkan, bulatkah, atau bagaimana ,walaupun ada photonya dinovel tapi kecil banget jadi buat yang penasaran nih ada photo kang abik dan sedikit biographynya yang sering ada dinovel-novelnya. HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY adalah sarjana Al Azhar University Cairo. Founder dan Pengasuh Utama Pesantren Karya dan Wirausaha BASMALA INDONESIA,yang berkedudukan di Semarang, Jawa Tengah.la dikenal secara nasional sebagai dai, novelis, dan penyair. Beberapa penghargaan bergengsi berhasil diraihnya, antara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005, dan IBF Award 2006. Tak jarang ia diundang untuk berbicara di forum-forum nasional maupun internasional, baik dalam kapasitasnya sebagai dai, novelis, maupun penyair. Seperti di Cairo, Kuala Lumpur, Hongkong, dan Iain-lain. Karya-karyanya selalu dinanti khalayak karena dinilai membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi.
Ayat-ayat Cinta Dalam Mihrab CintaInfo Buku Novel Nawang
INFO BUKU
Novel Nawang bercerita tentang perjuangan hidup seorang perempuan. Tokoh novel ini lahir dalam keluarga yang penuh gejolak. Ia ingin mendobrak sejumlah kebiasan di kampungnya yang dianggap membuat perempuan tidak maju dan hanya puas menjadi ibu rumah tangga. Ditulis oleh novelis yang karyanya (Sintren) masuk lima besar Khatulistiwa Award 2007. Novel seharga Rp 35 ribu ini bisa didapatkan di toko-toko buku, seperti Gramedia, Gunung Agung, toko-toko buku online atau langsung ke Penerbit dan Toko Buku Republika penerbit di Jalan Pejaten Raya No. 40 Jati Padang Jakarta Selatan Telp. 021-7892845 dan faks 021-7892842.
Novel Perempuan Mencari Tuhan karya Dianing Widya Yudhistira ini bercerita tentang reinkarnasi dan keresahan seorang perempuan dalam mencari Tuhan. Novel ini dapat diperoleh di toko buku terdekat, toko buku online, atau langsung ke penerbit dan toko buku Republika di Jalan Pejaten Raya No. 40 Jati Padang Jakarta Selatan Telp. 021-7892845 dan faks 021-7892842.
Novel Sintren masuk lima besar Khatulistiwa Award 2007. Novel karya Dianing Widya Yudhistira bercerita tentang seni tradisi Sintren yang makin hilang. Novel ini sekaligus menyuguhkan drama yang menyentuh: perjuangan seorang perempuan, pentingnya pendidikan dan potret kemiskinan yang kental di depan mata. Selain di toko buku dan toko buku online, juga dapat diperoleh di Penerbit Grasindo dan di toko-toko buku on
pupuslah harapanqu
Pupuslah harapanku
“ hati-hati ya nak di jalan. Jangan lupa uang hasil dagang gorengan di sekolah separuhnya untuk kamu jajan. Nih minum dulu susnya” pesan ibu sesaat sebelum ku berangkat ke sekolah sambil menyodorkan segelas susu
“ nda usah bu… aku nda usah jajan, uang hasil jualan ini untuk kebutuhan kita aja sehari-hari, aku sudah bawa bekal kok nasi bungkus yang tadi ku beli di mba Tonah” jawabku sambil membenarkan Koran sebagai penutup gorengan yang berada di tampah ukuran sedang
‘ hmmm… kamu toh ndoe selalu membuat ibu kasian sama kamu, teman-temanmu yang lain seusia kamu lagi asik-asiknya jalan-jalan san sini dan belanja, tapi kamu opo? Bisanya hanya jadi penonton saja”
“ kan teman-temank belanjanya di sini juga bu hehehehe….” Ledekku sambil menaikan tampah dipinggul
“ halah… bias aja kamu” jawab ibu sambil mengeplak kepalaku san senyum yang mengembang. Ibu tahu aku orangnya tak suka disbanding-bandingakn dan ibuku tahu bahwa aku suka dengan kehidupaku yang sekarang walau serba pas-pasan.
“ yowes… aku berangkat dulu. Do’akan ya bu semoga dagangan habis trus ulangan hari ini dapet nilai bagus juga”
“baca bismillah…” pesan ibu
“assalamu’alaikum” setelah pamitan dengan ibu, aku langsung menuju sekolah dengan yang lumayan jauh jaraknya dari rumah kira-kira 100 KM dengan sepeda ontel warisan bapak. Sambil mengendarai sepeda sepeti biasa ku menghibur hati dengan bernyayi lagu kesukaanku “ menunggumu”, “datanglag… kedatanganmu kutunggu tlah lama… telah lamaku menunggu, rasanya lagu ini sangat menrdu dan syahdu jika dinyanyikan oleh Ridho Rhoma sang pujaan hatiku, oh… ridho…oh rhoma….” Gumamku, melihat tingkah anehku aku jadi tertawa geli sendiri.
Sesampainya disekolah, belum aku masuk kedalam kelas teman-temanku langsung menyerbu daganganku dan dalam hitungan menit langsung habis, memang kusadari bahwa gorengan yang dibuat ibuku lebih digemari oleh anak-anak sekolah bahkan aku pernah dapat teguran dari ibu-ibu kantin karena gorengan yang dijualnya tidak selaris punyaku. Seperti biasa dagangan habis seketika“ alhamdulillah habis, tapi tumben koq yang cepet banget habisnya? Inikan belum jam istirahat? Hmmm… ya sudahlah hari ini dapet rizky pagi. Hehehehe….” puji syukurku dalam hati
“anak-anak, hari ini ada pengumuman penting yang akan ibu sampaikan kepada kalian, minggu depan akan diadakan kontes bernyanyi, bagi kalian yang mempunyai bakat bernyanyi dan berminat untuk ikut kontes tersebut silahkan hubungi pak Budi setelah pulang sekolah. “ jelas ibu Faradiba
“kontesnya dimana bu? Seluruh kelas 1,2,dan 3 atau hanya untuk kelas tertentu saja?” Tanya Anita yang memerhatikan dengan seksama
“ tempatnya di gedung Kamboja, kontes ini diperuntukan bagi seluruh sekolahan Negeri sejakarta ini” jawabnya
“bu…. Hadiahnya apa?” Tanya siswa lainnya
“ nah… untuk hadiahnya adalah kalian bisa melanjutkan sekolah stelah lulus dari SMA ke Universitas Indonesia dan diberikan beasiswa selama kalian kuliah disana”
“wah…wah…wah…”suara gemuruh anak-anak mulai terdengar
Aku kurang meperhatikan pengumuman tersebut karena sangat asyiknya menghitung uang hasik jualan tadi yang ku ingat hanya kontes bernyanyi, tetapi Yuni teman sebangkuku sudah mulai loncat-loncat diatas bangku dan tiba-tiba menarik bajuku dengan senyuman yang sangat lebar.
“ asyik… kalau gue ikutan kontes ini terus banyak cowok-cowok cakep yang hadir terus gw bisa kenalan terus gw menang terus gw….”
“ssttt…!!!berisik ah… yang kamu fikirin Cuma cowok, cowok, dan cowok. Mending kalau kamu menang lah kalau nda??? Gimana hayo?” aku tetap sibuk menghitung uang
“ duh… bukan begitu loh Ra. Tapi jadiahnya bo… kuliah di UI trus dibiayain lagi, enak ga tuh?”
“oh… yowes mending kamu fok… hah??!! Opo tadi kamu bilang? Kuliah di UI dan dibiayain? jangan bercanda kamu?” tanyaku kaget
“loh… memang loe ga dengerin dari tadi? Hmm… dasar jawa edan, makanya jangan mikirin dagangan melulu. Kalau mau ikutan kontesnya harus daftar ke Pak Budi sehabis pulang sekolah”
“ ya kalau begiti aku ikut” jawabku dengan nada riang dan harapan yang besar tanpa fikir panjang. Setidaknya aku bisa memberikan informasi yang bagus untuk ibu, aku yakin ibu akan menyetujuinya, jika membayangkan wajah ibu nanti… hihihihi…
Teeeeeeeetttttt…..teeettt….teeeettt….” bel pulang sekolah
“ aku pulang duluan ya Yun” sapaku saat bertemu yuni yang sedang berjalan menuju ruangan pak budi
“ loe udah daftar? Duh… tadi gw kebelet banget mpe ketinggalan begini. Pak budinya masih ada kan?”
“ sudah, iya masih ada ,cepetan sana, aku pulang dulUan ya”
Dengan lambaian tangan ku tinggalkan yuni beserta sekolahan yang bertuluskan SMAN 52 Jakarta tepat dimuka sekolahan, begitu besar hingga setiap orang yang melewatipun akan secara sengaja maupun tidak sengaja melihatnya. Jadi teringat kembali penguman kontes bernyayi itu yang kuincar bukan bernyanyinya melainkan hadiah yang nanti didapat jika menang “ supaya kamu jadi orang gedean” kata-kata itu selalu terngiang dikepalaku, apa ini salah satu cara mendapatkan apa yang ibu inginkan? Kalau memang harus berkompetisi, aku akan mngerahkan segalanya untuk mendapatkan hadiah itu jadi ibu tak usah repot-repot mmemikirkan lagi biaya untuk kuliahku nanti.
“BRAK!!! Tin…tin…tin….”
Terdengar suara tabrakan dari seberang jalan, banyak kerumunan orang-orang disana. Akupun menghampiri tempat tersebut dan berusaha melihat dengan jelas siapa yang tertabrak mobil angkot yang sering lalu lalang di jalan ini. Setelah beberapa saat ku amati dengan tubuh yang bergetar dan suara terkunci saat melihat sesosok wanita tua terbaring lemas dan darah tak henti-hentinya keluar dari kepala wanita itu, dadaku sesak melihat ini semua
“IBUUUUUUU………..IBUUUU……….!!! Bu Banguuuuuunnnn…. Bu………!!!!!! Siapa yang nabrak ibu sayaaaa…. Siapaaaaa!!!!!”
Orang-orang kerumunan itu langsung menunjuk tempat kantor polisi, tak ku hiraukan lagi siapa yang menabrak ibuku yang terpenting adalah nyawa ibuku selamat!
“ tolong panggilkan ambulan…. Tolong cepat!!!!” pintaku pada orang-orang yang sedang berdiri
“sedang dalam perjalanan” seorang lelaki memakai baju merah menjawab pertanyaanku
saat itu juga tiba-tiba ada suara ambulans datang, posisiku masih memegang badan ibu dan memeluknya ku tak memperdulikan baju sekolahku yang berlumuran darah ibu. Dengan cepat para petugas ambulans langsung membawaku dan ibuku kerumah sakit. Kulihat wajah ibu sungguh pucat dan lemas, tidak bisa berbicara apa-apa yang kudengar hanya desahan nafasnya yang dibantu dengan oxigen. Tangan ibu tak lepas dari genggamanku air mataku tak henti-hentinya mengalir dengan berjuta harapan dihati, aku tek mau ditinggal ibu sendirian , aku tak mau ditinggal ibu dan aku yakin pasti ibu selamat setelah itu akan ku beritakan rencanaku pasti wajah ibu sangat senang dengan senyum yang mengembang dibibirnya dan mengelus kepalaku dengan lembut, tapi yang kulihat saat ini badan ibu yang lemas dan bibirnya yang membiru, wajahnya pucat pasi baru kali ini aku melihat wajah ibu yang sepucat ini.
Sesampainya di rumah sakit, ibu langsung dibawa ke UGD, beberapa jam kemudian ku lihat seorang dokter lelaki menghampiriku dan berkata
“ kami sudah berusaha semaksimal mungkin, ibumu sudah tenang di sana” jelas sang dokter dengan wajah menunduk lalu meninggalkanku. Ku tak percaya apa yang kudengar tadi, ku terdiam terpaku mendengar perkataan itu.
Dadaku sesak seakan ditiban bom besar yang menghantam tubuhku. Matakuu memerah tak kuasa menahan air mata yang telah jatung dipipiku. Aku langsung berlari kedalam dan melihat tubuh ibuku sedah ditutup oleh kain berwarna putih bercak-bercak dara menempel di kain putih itu. Ku buka dengan perlahan kain putih itu hingga terlihat wajah biru ibu dan darah yang sudah tidak berbekas lagi di kepalanya, ku meningis sejadi-jadinya masih tak mempercayai bahwa ibuku sudah tiada. Aku terus mengelus rambutnya dengan membisikan bahwa sebenarnya aku ingin memberi tahu bahwa aku ingin ikut kontes dengan hadiah kuliah di Universitas ternama dan dibiayakan, ku berkata pada ibu agar ibu tidak usah repot lagi memikirkan biaya kuliahku jika aku menang kontes itu. Tapi kini sudah tak berarti bagiku, semua hancur karena angkot yang menabrak ibu, tujuanku satu yaitu membuat ibu bahagia dan melihat wajah manisnya tersenyum riang gembira mendengar kabar ini. segelas susu tadi pagi baru kusadari adalah susu buatan ibu yang terakhir kalinya dan dagangan hari ini yang laris dengan cepat adalah dagangan terakhir buatan ibu.Pupuslah harapanku ibu karena sebuah angkot yang menabrakmu itu…..
I'm Sorry God!
AMPUNI AKU YA ALLAH !
Dadaku sesak hingga tak dapat bernafas lega. Tubuhku terasa amat lemah dan berat sekali untuk berpijak dari tempat tidurku, perutku terasa mual sekali,Kepalaku sangat berat untuk di angkat. Aku tak tahu apa yang menyebabkanku seperti ini?. Kedua orang tuaku sangat cemas akan keadaanku yang makin lama makin keritis. Akhirnya aku di larikan ke rumah sakit dan masuk ruang UGD. Rasa mualku sudah tak tertahankan lagi, perut terasa dikocok hingga mengeluarkan seluruh makanan yang telah ku makan tadi siang.
Hasil tes darahku menyatakan bahwa aku terkena penyakit Hepatitis A. Ibuku kaget bukan kepalang dan mengeluarkan air mata karena melihat kondisiku seperti ini. Ibuku takut kalau aku meninggal karena sudah banyak saudara-saudaraku yang meninggal karena penyakit tersebut. Akupun harus di rawat malam itu juga,sayangnya seluruh kamar rawat inap sudah penuh oleh pasien-pasien lain. Alhasil aku di bawa pulang setelah menerima suntikan penenang dan infusan.
Keesokan harinya aku langsung di rawat di rumah sakit. Berbagai macam suntikan di berikan padaku. Aku merasa tinggal di rumah sakit menambah siksaanku karena membuat seluruh tanganku biru bekas suntikan. Dua hari aku di rawat tidak mengalami perubahan pada kondisiku. Mual serta muntah terus berkelanjutan. Aku merasa ajal ada di depan mataku, menghampiriku, membuat hatiku tidak tenang.Aku tak tahan lagi merasakan penderitaanku ini. Akupun berfikir” apa dosa-dosaku hingga aku mengalami siksaan yang begitu pedih seperti ini? Membuat orang tuaku mengeluarkan air mata? Ya tuhan, kenapa ini semua terjadi padaku?”
Aku teringat akan suatu hal. Janjiku pada Allah tak pernah ku tepati, aku terlalu senang dengan kehidupan duniawi dan teman-temanku. Saat ibuku sakit, aku lebih mementingkan acara sekolahan di banding kesehatan ibuku sendiri. Air mataku mengalir, aku menyesal akan perbuatanku,ke khilafanku, kelalaianku ini ”maafkan hamba ya allah, maafkan. Hamba belum siap untuk menghadap padamu, hamba belum menebus segala dosa-dosaku padamu dan pada orang tua hamba. Teguranmu ini membuat hamba tak kuat ya Allah ”
Makin lama keadaanku membaik, aku memaksa untuk pulang kerumah karena aku sudah tidak tahan berada terlalu lama di dalam rumah sakit. Walaupun dokter belum mengizinkan tetapi aku mengelak, akupun tahu bahwa saat ini badanku tiba-tiba panas tinggi, tetapi aku barusaha menyembunyikan semua rasaku dari orang tuaku. Disamping aku tak tahan berada di rumah sakit, aku merasa tak tega pula dengan kedua orang tuaku yang sudah lelah menemaniku.
Aku merasa orang tuaku sangat sayang padaku. Aku di bawa oleh mereka kepuncak untuk beristirahat di sana. Keadaanku merangsur-angsur membaik. Di sana aku istirahat sendirian sedangkan kedua orang tuaku pergi kepasar Cisarua, tiba-tiba pembantuku lari menghampiriku ke rumah hingga nafasnya seperti orang habis lari maraton lalu mengatakan bahwa ibuku berpesan agar aku jangan makan-makan yang berminyak dan jangan jajan sembarangan. Hatiku miris mendengar itu, ibuku meminta tolong pada pembantuku dan menyuruhnya cepat-cepat kerumah hanya untuk menyampaikan pesan ini?. Aku tersadar bahwa teman-temanku hanya ada saat aku senang sedangkan saat aku sakit dan menderita yang berperan penting dan mengorbankan segalanya adalah orang tuaku, keluargaku. Aku ingat pesan ibu yang mengatakan bahwa” kalau kamu kesusahan pasti kamu akan memerlukan kakak-kakak dan adikmu. Jangan kau sakiti hati ibu dan bapak karena kami semua yang akan membantumu kelak”
Oh, bahagianya aku mempunyai orang tua dan keluarga seperti mereka, terima kasih tuhan, engkau memberikan kebahagiaan untuku.
VMJ SEORANG AKHWAT
Adhis seorang akhwat yang super duper aktif, dia aktivis rohis di skulnya, apalagi ada seseorang yang sangat dia suka di organisasi tersebut, adhis menyukai seoarng ikhwan yang sangat pintar dan juga lumayan ganteng tapi sayangnya adhis hanya bisa melihat dia diem-diem karena kalau ketauan pasti dia malu sama akhwat-akhwat yang lainnya, adhis sangat periang dan juga imut, kulitnya yang putih, mukanya yang kecil dan badannya sangat mungil, dia juga memakai jilbab yang sangat panjang Karena dia sudah mulai tau tentang apa artinya jilbab,
“ tok……tok……tok, adhis bangun sudah siang nanti kamu terlambat ke sekolah “ sapa mamah adhis, adhis langsung bangun mendengar suara pintu yang membuat kupingnya panas, adhis beranjak dari kasur dan bergegas mandi juga mengenakan pakaian sekolahnya, setelah itu dia makan bersama adik, kakak, dan kedua orang tuanya lalu langsung berangkat ke sekolahan.
Sesampainya dia di sekolahan ada seorang temannya yang menyapanya di belakang adhis.
“ hi dis....... pa kabar lo? Oh iya nanti pulang sekolah anak rohis pada ngumpul di mushola, katanya sih ada rapat tentang MAULID NABI...... dateng yaaaa???” ajak Lauren salah satu temannya
“ insya allah deh..... mudah mudahan ga ada ulangan dech ya!!!” jawab adhis sambil melangkahkan kakinya menuju kelas
Tttteeeettt......tteeettt...tteeettt” bunyi bel masuk
Pelajaran di mulai, adhis mendengarkan dengan seksama apa yang di ucapkan oleh gurunya, setelah jam pelajaran habis dan waktunya untuk istirahat seperti biasa dia dan teman-temannya menuju kantin dan makan, lola,intan,Lauren siska,dan adhis langsung memesan makanan masing-masing.
“ oh iya dis... lo di tunjuk sama ketua keputrian buat jadi panitia acara nanti, nah makanya lo tadi gue suru dateng, trus mau ngomongin tetentang susunan acra” jelas Lauren
“ wahhh....beruntung loe dhis...... jadi panitia acara jadi lo sering-sering deh komunikasi sama ikhwan anak kelas 3 ipa itu, yang katanya pinter”
“iyaaa.... kalo ga salah namanya aldi dech!!!” sapa teman sebelahnya
“ biasa aja kaleee.... lagian juga gue udah sering jadi panitia apapun, tapi baru kali ini gue jadi panitia acara” jelas adhis membuka suara yang sedari tadi diam
Lalu mereka melahab makanan yang sudah di sediakan oleh pelayan kantin,adhis menikmati makannya juga para teman-temanya. Setelah perut mereka sudah kenyang mereka langsung ke mushola untuk shalat dzuhur, mereka kembali kekelas dan mengikuti pelajarannya lagi, adhis yang tadinya serius memperhatikan guru tiba-tiba melintas dalam fikirannya tentang ikhwan yang tadi dibicarakan, aldi adalah ikhwan yang dia sukai semenjak dia naik kelas 1 SMA adhis mulai menyukainya karena fisik dan juga kepintarannya, eeeeiiiitttt… ga ketinggalan sama keteguhan imannya, di sekolahan banyak wanita yang menyukainya . yaaaa... termasuk adhis, adhis hanya dapat diam dan memendam perasaan ini selamanya karena dia tidak mau banyak yang tau tentang perasaannya pada aldi, tapi di antara teman-temannya adhis yang paling teropsesi oleh ikhwan tersebut, adhis sering mengeluarkan banyak air mata hanya untuk menangisi aldi, itulah cara ampuh yang sering ia gunakan untuk memendam perasaannya dan juga denger-denger neh… aldi akan melanjutkan kuliahnya di luar kota, ITB,UGM,UI. Itu adalah pilihan perguruan tinggi aldi untuk meneruskan sekolahnya.
Pulang sekolah adhis menuju ke mushola dan membicarakan tentang susunan acaranya yang akan di selenggarakan 3 minggu lagi, waduh.....mepet banget yaaa.
“assalamu’alaikum, ka’ indah saya kalau mau nanya tentang susunan acara gimana? Sama siapa kak?” Tanya adhis pada kakak kelasnya
“ kamu khan sudah di beri tahu, kalu kamu mau Tanya tentang susunan acara , kamu bisa nanya sama kakak kelas 3 ipa, namanya aldi.” Jelas ka’ indah, tiba-tiba ada hawa dingin masuk kedalam tubuhnya, menjalar secara perlahan setelah mendengar nama ikhwan yang tadi keluar dari mulut ka’ indah
“ ooo......gitu ya, kak... syukron yah... maaf dah ganggu kakak” sapa adhis dengan suara lembut
Adhis di sekolahan menyusun acara sendirian karena temannya tidak bisa mambantunya, alasannya ada acara keluarga jadi adhis sendirian di mushola, sambil mengerjakan tugasnya. Tiba-tiba ada seorang ikhwan yang menyapa adhis di balik papan, biasa memakai hijab, jadi hanya terdengar suara saja tidak terlihat mukanya
“assalamu’alaikum, ukhti lagi ngapain di sini sendirian? Apa ukhti tidak di cari sama orang tua ukhti?” sama ikhwan tersebut dari balik papan, adhis sangat kaget karena dia pada saat itu sangat serius mengerjakan tugasnya.
“ ga kok...saya lagi menyusun acara, kebetulan saya sudah minta izin sama orang tua saya, akhi ngapain di sini?” Tanya adhis dengan suara lembut
“ ada yang bisa saya Bantu? Dari tadi ukhti kayaknya lagi kesusahan” tawar ikhwan tesebuit
“ooo...boleh juga tawarannya, saya mau Tanya ini...ituuu....sama yang ini juga” Tanya adhis bertanya pada ikhwan tersebut sambil menunjukan pertanyaannya
Akhirnya dia selesai juga tugas adhis yang sangat membuatnya kelelahan, sesampainya dia di rumah adhis langsung membaringkan tubuhnya di kasur yang empuk di kamarnya,
#tiga minggu kemudian#
Acara sudah di mulai adhis sangat sibuk pada saat itu, sementara para akhwat lainnya juga sibuk merapihkan bazaaarr, acara di mulai sesuai susunan acara yang sudah dia buat, adhis sangat penasaran siapa yang menjadi MC saat itu, dia melihat ke dalam, dan…… adhis melotot dengan apa yang dia lihat, ternyata yang dia lihat adalah aldi dan temannya yang menjadi MC, begitu kagetnya adhis dengan apa yang dia lihat sampai-sampai kesibukannya dia lupakan begitu saja , akhirnya acara selesai dan adhis kembali kepada kesibukannya mundar mandir merapikan acara, tiba-tiba ada aldi yang menghampiri adhis, jantung adhis sangat berdetak dan adhis salah tingkah dengan aldi, aldi menuju adhis.
“ assalamu’alaikum, adhis terima kasih ya sudah menyusun acara yang sangat bagus” senyum aldi pada adhis
“ terima kasih ka’ aldi… itu juga semuanya bukan saya yang mengerjakan tapi ada seorang ikhwan yang membantu pekerjaan saya sampai selesai” senyum adhis pada aldi dengan wajah yang memerah karena malu., aldi tersenyum lagi dan adhis mengerutkan alisnya karena heran kenapa aldi begitu sangat tertawa
“ maaf ka’… kenapa ka’ aldi tersenyum? Ada yang lucu?”Tanya adhis malu
“ooo…tidak, ikhwan yang ukhti maksud adalah saya, saya yang membantu ukhti sampai malam, maaf kalau sudah membuat ukhti repot” jelas aldi, adhis tidak percaya apa yang tadi aldi ucapkan, begitu bahagianya dia mendengar kalau yang membantu adhis adalah aldi, serasa ingin teriak senang karena ikhwan yang dia sukai membantu pekerjaannya. Tapi dia teringat kalau sebentar lagi aldi akan lulus dari sekolahnya, senyumnya pun menghilang, dan di ganti dengan kesedihan sejenak.
#akhirnya hari yang tidak di sukai adhis#
Hari kelulusan bagi aldi telah datang, adhis sangat sedih dan tidak henti-hentinya mengeluarkan air mata, dan membasahi pipinya karena hari ini adhis sangat sedihh, para akhwat yang lain sudah tahu kalau adhis sangat menyukai aldi, mereka hanya menasihati adhis teru menerus, tapi yang ada di pikiran adhis hanya aldi…aldi…aldii…
Pada saaat aldi hendak pergi dari sekolahan, adhis sanggggaaaat sakiiitt karena akan di tinggalkan sesuatu yang berharga dalam dirinya, hampir saja adhis ingin mengutarakan isi hatinya, tapi dia tahu kalau itu tidak boleh,
Dua hari kemudain adhis mulai terbiasa dengan situasi yang tidak ada aldi, dia semakin sibuk dengan kegiatannya, dan sesekali dia memikirkan aldi tapi dia sungguh tidak bisa melupakan aldi.
Persaudaraan
Di sebuah taman yang indah dan asri aku melihat seorang wanita yang tak jauh dari hadapanku sedang duduk menyendiri. Angin makin lama makin bertiup kencang dan awanpun seakan lelah memancarkan matahari, pohon-pohonpun pasrah mengikuti tiupan angin yang membawanya sesuai arah. Tetapi wanita itu masih diam dan tidak bergeming sama sekali dengan awan yang menjadi hitam dan gelap. Akupun terheran mengapa wanita itu tetap diam dengan pandangannya hampa.?. tiba-tiba hujan turun dari langit dikit demi sedikit, lambat laun hujan itu turun deras sekali hingga orang-orang yang ada di taman cepat-cepat mencari tempat berteduh, begitupun aku. Tetapi wanita itu tidak menghiraukan hujan yang makin lama makin deras seakan menghantam semua yang ada di bumi bahkan bersatu dengan angin kencang hingga air hujan terlihat menyapu setiap tanah. Aku heran mengapa wanita itu tidak bergeming sama sekali? Apa masalah yang ia hadapi begitu sulit hingga tak menyadari bahwa hujan menghantam tubuh kurus tingginya itu?.
Akhirnya karna tak tega aku melihatnya seperti itu, aku meminjam payung seorang ibu-ibu yang sedang berteduh di sampingku untuk menghampiri wanita itu.lalu Ku beranikan diri untuk mendekatinya walaupun hujan tak berhanti. Saat ku taruh payung yang aku bawa tepat di atas kepala wanita itu, wanita itupun tersadar dan menoleh ke hadapanku dengan wajah yang heran bercampur emosi yang meggebu-gebu, matanya merah legam karena banyak mengeluarkan air mata tetapi anehnya aku merasa sejuk melihat wajahnya yang ternyata cantik, kulitnya merah merona bercahaya dengan di balut jilbab panjang berwarna pink dia terlihat mempesona.
Dengan perasaan yang tak enak karena telah mengganggunya aku mengajaknya berteduh sambil menunjuk tempatku berteduh tadi, tetapi yang ku tangkap hanya mata memerah yang mencerminkan dia sedang mempunyai banyak masalah yang bertubi-tubi. Dengan menepuk pundaknya lagi, aku mengajaknya berteduh dan tak ku sangka wanita itupun mau. Mungkin dia sudah merasa kedinginan karna bibirnya menjadi biru, mukanyapun pucat.
Tak lama kemudian hujan sudah reda. Daun-daun yang ada di taman semakin indah di pandang. Jalanan manjadi becek dan sialnya lagi tidak ada ojek lalu jalananpun macet. Aku mengajaknya ikut ke rumah agar dia bisa mandi dengan air hangat, saat sampai rumah, ibuku menyambutnya dengan wajah khawatir
“ duh… ndo kamu dari mana saja? Ibu khawatir terjadi apa-apa sama kamu. Katanya pergi sebentar tapi kok sampai sore begini?” tanya ibuku dengan wajah cemas. Aku berusaha menenangkan ibu
“maaf bu, aku tadi kehujanan dan berteduh sebentar” jawabku tenang
“yo wes… cepat kamu mandi pakai air hangat, kebetulan kakakmu juga kehujanan. Dan masih ada sisa air hangat”
“ndo… kamu bawa siapa toh? Kayanya ibu baru lihat. Temanmu?” tanya ibu sedikit berbisik
Aku hampir lupa mengenalkan wanita yang baru aku kenal juga di taman.
“astagfirullah! Aku lupa. Ini loh bu, teman baru aku. Aku baru ketemu dia tadi di taman saat aku sedang berteduh. Namanya….” Aku bingung siapa nama dia karena aku belum sempat berkenalan nama
“Indah bu. Salam kenal” tiba-tiba dia memperkenalkan diri sendiri dengan ibu sambil senyum padaku. “Oh… namanya Indah” bisikku dalam hati dan ibu membalasnya dengan senyuman.
Saat aku dan Indah sudah membersihkan badan dan makan. Aku pergi ke kamar, tentunya dengan Indah yang ku ajak untuk tidur sekamar dengan ku. Sebelum tidur aku bercerita tentang pengalaman yang lucu, kami berdua bersunda gurau. Tiba-tiba terdiam lalu dia cerita tentang masalahnya padaku tanpa aku pinta, walau dalam lubuk hati, aku juga penasaran tentang kejadian tadi siang. Indah bercerita dengan isak tangis yang membuat suaranya tersedak-sedak.
“saat SMP kelas 3, saya mempunyai teman lelaki yang baik. Setiap saya ada masalah dia selalu membuat saya tersenyum kembali, tiap hari dia menghubungi saya. Entah itu lewat sms maupun telfon. Memang dari awal saya yang salah telah meladeni dia, maaf saya tidak bisa menyebutkan namanya karna saya sudah mengharamkan diri saya untuk menyebut nama dia”
Aku melihat ada sedikit emosi yang meluap-luap di mata Indah. Bahkan menyebutkan nama lelaki itupun di haramkan olehnya.
“makin lama saya semakin tertarik pada rayuan gombal dia, tepat pada malam tahun baru, dia mengirim sms yang membuat hati saya senang dan gembira. Dia meminta saya menjadi pacarnya, dengan hati yang tidak karuan dan badan yang tiba-tiba menjadi dingin. Saya menjawabnya “IYA”
“ itu kesalahan yang paling bodoh dalam hidup saya!. Singkat cerita saya menjalani hubungan dengannya selama 6 bulan, itu tanpa sepengetahuan kedua orang tua saya. Karna memang aturan di keluarga tidak ada satu orangpun yang boleh pacaran. Orang tua saya takut akan dampak yang buruk terjadi apalagi saya wanita sendiri di keluarga. Pastinya di jaga ketat. Kebohongan saya selama 6 bulan itu tenyata ketahuan saat handphone saya rusak dan harus di service. Saya meminta mama untuk membawa ke tukang service handphone.”
“ akhirnya semua ketahuan, sayapun di bentak habis-habisan oleh kedua orang tua saya, lebih-lebih mama yang selama ini memberikan nasihat dan kepercayaan pada saya. Saya merasa menyesal! Sangan amat menyesal! Apalagi saat mama bilang kalau lelaki brengsek itu mengatakan bahwa saya yang mengejar-ngejar dia bahkan saya tak mau putus darinya! Itu yang membuat saya sesak dan dengan sekejap perasaan saya menjadi jijik padanya. Bahkan sayapun memaki-maki lelaki brengsek itu dengan sms. diapun sama memaki-maki saya dengan kata-kata yang kotor, dan yang paling mengagetkan adalah saat dia mengatakan jilbab yang saya kenakan hanya sebagai topeng kebusukan hati saya, dia bilang lebih baik saya buka jilbab dari pada jadi orang munafik!”
Indah mulai sedikit meninggikan suaranya, dan mimik muka Indah manjadi merah sembab. Isak tangisnyapun makin menjadi-jadi, aku mengambil air putih yang ada di meja dekat kasur lalu memberikannya pada Indah agar lebih tenang. Tak tahu mengapa air mataku ikut mengalir seakan merasakan penderitaan Indah. Indah melanjutkan cerita kembali
“sejak itu kami sudah loss Contac. selang beberapa hari mama jatuh sakit terkena serangan jantung stadium empat! Itu semua karna saya!!! bahkan mama di rawat di Rumah Sakit hampir satu bulan. saya sangat menyesal! Sungguh sangat menyesal atas kecerobohan saya. saya menyesal mengapa di pertemukan oleh lelaki bejat itu? Saya menyesal mengapa dulu pernah kenal dengannya? saya menyesal kenapa dulu sempat terkena rayuannya? Tiap hari saya mengutuk diri saya sendiri. Sampai akhirnya mama meninggal saat saya meminta maaf pada mama. Sebelum mama pergi mama mengucapkan satu hal yaitu “Maafkan mama juga ya Indah…” mama mengatakan dengan suara yang lembut sampai menembus ke dalam hati saya,saya semakin merasa tidak pantas mama meminta maaf, bahkan mama berhak untuk memaki-maki saya kalau memang itu semua membuat mama sembuh. Tapi Allah berkehendak lain hiks….hiks…hiks… Dasar Anak bodoh!” Indah terus menyasali perbuatannya sampai-sampai dia tidak sadar bahwa matanya mulai memerah dan semabab. aku berusaha untuk menenangkannya dengan mengelus-elus punggungnya. Akupun ikut larut dalam kesedihannya, secara tidak langsung aku ikut membenci lelaki yang di anggap brengsek oleh Indah
“lalu bagaimana dengan lelaki yang membuatmu seperti ini Indah?” tanyaku
Indah berusaha tenang dengan menarik nafas dalam-dalam dan menghapus air matanya yang terus mengalir
“ heh!!! Lelaki brengsek itu sekarang di penjara karna kelakuannya. saya sedikit senang atas penderitaan yang dia terima sekarang” Indah tersenyum pahit
“ lho? Memang kenapa Ndah…?” selidikku
“ ternyata 2 bulan saya putus dengannya, dia berubah drastis. Dia menjadi seorang pemabuk, pemakai narkoba, dan yang menyebabkan dia masuk penjara salah satunya adalah dia telah memperkosa seorang wanita.sayangnya saat dia melakukan tindakan itu ada polisi yang sedang patroli. Akhirnya dia tertangkap basah. Sebelum kejadian itu terjadi , keluarga lelaki brengsek itu menemui saya di rumah dan memohon agar kembali dengannya. Keluarga lelaki brengsek itu menagis dan tersiksa atas perubahan dan kelakuannya yang menjadi-jadi tiap hari. Bahkan ibunya yang sudah sepuh mengiba pada saya untuk kembali padanya.”
“ tapi, walau bagaimanapun saya tetap pada pendirian. saya tidak akan mengulang kesalahan yang ke dua kalinya. Tidak akan pernah!. saya berusaha memberikan pengertian pada keluarganya terutama ibunya. Akhirnya mereka menerima alasan saya dan terus meminta maaf atas perbuatan anaknya pada saya yang membuat mama maninggal.”
“ terus kenapa kamu tadi siang menyendiri di taman, sampai basah kehujanan? Apa kamu enggak takut sakit dan menambah masalah lagi?”
“ hmm… dua hari yang lalu saya di usir dari rumaholeh keluarga saya. Karna mereka anggap yang menyebabkan kematian mama adalah saya. Bahkan ayah menyuruh saya tidak kembali lagi ke rumah. Itu yang membuat saya stress dan frustasi. Sekarang saya tidak mempunyai siapa-siapa kecuali Allah”
**************
Sejak itulah aku dan keluargaku mengangkat Indah sebagai anak. Aku menceritakan masalah Indah pada ibu agar mendapat solusi yang tepat. Dan akhirnya ibu memutuskan untuk mengangkat Indah sebagai anak sekaligus adik bagiku. Jadi sekarang Indah sudah tidak sendirian lagi. Indahpun senang saat aku ceritakan tentang keputusan ibu.awalnya Indah segan dan menolak, tapi aku berusaha meyakinkannya bahwa disini dia akan aman dan mendapatkan kasih sayang seperti kasih sayang sebuah keluarga. akhirnya lama-kelamaan Indah terbiasa.
Label: liburan