I'm Sorry God!

AMPUNI AKU YA ALLAH !

Dadaku sesak hingga tak dapat bernafas lega. Tubuhku terasa amat lemah dan berat sekali untuk berpijak dari tempat tidurku, perutku terasa mual sekali,Kepalaku sangat berat untuk di angkat. Aku tak tahu apa yang menyebabkanku seperti ini?. Kedua orang tuaku sangat cemas akan keadaanku yang makin lama makin keritis. Akhirnya aku di larikan ke rumah sakit dan masuk ruang UGD. Rasa mualku sudah tak tertahankan lagi, perut terasa dikocok hingga mengeluarkan seluruh makanan yang telah ku makan tadi siang.

baca selengkapnya



Baca Selengkapnya...

pupuslah harapanku

Pupuslah harapanku

“ hati-hati ya nak di jalan. Jangan lupa uang hasil dagang gorengan di sekolah separuhnya untuk kamu jajan. Nih minum dulu susnya” pesan ibu sesaat sebelum ku berangkat ke sekolah sambil menyodorkan segelas susu
“ nda usah bu… aku nda usah jajan, uang hasil jualan ini untuk kebutuhan kita aja sehari-hari, aku sudah bawa bekal kok nasi bungkus yang tadi ku beli di mba Tonah” jawabku sambil membenarkan Koran sebagai penutup gorengan yang berada di tampah ukuran sedang
‘ hmmm… kamu toh ndoe selalu membuat ibu kasian sama kamu, teman-temanmu yang lain seusia kamu lagi asik-asiknya jalan-jalan san sini dan belanja, tapi kamu opo? Bisanya hanya jadi penonton saja”
“ kan teman-temank belanjanya di sini juga bu hehehehe…

baca selengkapnya




Baca Selengkapnya...

biografi ismail marzuki


Ismail Marzuki

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Ismail Marzuki

Ismail Marzuki (lahir di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, 11 Mei 1914 – wafat di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, 25 Mei 1958 pada umur 44 tahun) adalah salah seorang komponis besar Indonesia. Namanya sekarang diabadikan sebagai suatu pusat seni di Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki (TIM) di kawasan Salemba, Jakarta Pusat.

Daftar isi

[sembunyikan]

Latar Belakang

Ismail Marzuki lahir dan besar di Jakarta dari keluarga Betawi.

Kontribusi bagi Musik Indonesian

Lagu ciptaan karya Ismail Marzuki yang paling populer adalah Rayuan Pulau Kelapa yang digunakan sebagai lagu penutup akhir siaran oleh stasiun TVRI pada masa pemerintahan Orde Baru.

Ismail Marzuki mendapat anugerah penghormatan pada tahun 1968 dengan dibukanya Taman Ismail Marzuki, sebuah taman dan pusat kebudayaan di daerah Salemba, Jakarta pusat. Pada tahun 2004 dia dinobatkan menjadi salah seorang tokoh pahlawan nasional Indonesia.

Ia sempat mendirikan orkes Empat Sekawan. Selain itu ia dikenal publik ketika mengisi musik dalam film Terang Bulan.

Kontroversi pencipta lagu Halo, Halo Bandung

Ismail Marzuki selama ini diyakini sebagian besar masyarakat Indonesia sebagai pencipta lagu Halo, Halo Bandung yang terkenal. Lagu tersebut menggambarkan besarnya semangat rakyat Bandung dalam peristiwa Bandung Lautan Api. Namun sebenarnya siapa pencipta lagu tersebut yang sebenarnya masih diperdebatkan oleh sebagian masyarakat Indonesia.

Karya Lagu

Ismail Marzuki, dengan pianonya




Baca Selengkapnya...

BIOGRAFI CHAIRIL ANWAR


Chairil Anwar yang lahir di Medan, 26 Juli 1922 atau dikenal sebagai "Si Binatang Jalang" (dalam karyanya berjudul Aku) adalah penyair terkemuka Indonesia. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 dan puisi modern Indonesia.

Chairil masuk Hollands Inlandsche School (HIS), sekolah dasar untuk orang-orang pribumi waktu penjajah Belanda. Dia kemudian meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs, sekolah memengah pertama belanda, tetapi dia keluar sebelum lulus.Tidak ada banyak diketahui mengenai orang-tuanya. Dia mulai untuk menulis sebagai seorang remaja tetapi tak satupun puisi awalnya yang ditemukan.

Pada usia sembilan belas tahun, setelah perceraian orang-tuanya, Chairil pindah dengan ibunya ke Jakarta di mana dia berkenalan dengan dunia sastera. Meskipun pendidikannya tak selesai, Chairil menguasai bahasa Inggris, bahasa Belanda dan bahasa Jerman, dan dia mengisi jam-jamnya dengan membaca pengarang internasional ternama, seperti: Rainer M. Rilke, W.H. Auden, Archibald MacLeish, H. Marsman, J. Slaurhoff dan Edgar du Perron. Penulis-penulis ini sangat mempengaruhi tulisannya dan secara tidak langsung mempengaruhi puisi tatanan kesusasteraan Indonesia.

Nama Chairil mulai terkenal dalam dunia sastera setelah pemuatan tulisannya di "Majalah Nisan" pada tahun 1942, pada saat itu dia baru berusia dua puluh tahun. Hampir semua puisi-puisi yang dia tulis merujuk pada kematian. Chairil ketika menjadi penyiar radio Jepang di Jakarta jatuh cinta pada Sri Ayati tetapi hingga akhir hayatnya Chairil tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya.

Semua tulisannya yang asli, modifikasi, atau yang diduga diciplak dikompilasi dalam tiga buku : Deru Campur Debu (1949); Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus (1949); dan Tiga Menguak Takdir (1950, kumpulan puisi dengan Asrul Sani dan Rivai Apin). Vitalitas puitis Chairil tidak pernah diimbangikondisi fisiknya, yang bertambah lemah akibat gaya hidupnya yang semrawut. Sebelum dia bisa menginjak usia dua puluh tujuh tahun, dia sudah kena sejumlah sakit. Chairil Anwar meninggal dalam usia muda karena penyakit TBC Dia dikuburkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta. Makamnya diziarahi oleh ribuan pengagumnya dari zaman ke zaman. Hari meninggalnya juga selalu diperingati sebagai Hari Chairil Anwar.


KARYA CHAIRIL ANWAR
1. Deru Campur Debu (1949)
2. Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949)
3. Tiga Menguak Takdir (1950) (dengan Asrul Sani dan Rivai Apin)
4. "Aku Ini Binatang Jalang: koleksi sajak 1942-1949", diedit oleh Pamusuk
5. Eneste, kata penutup oleh Sapardi Djoko Damono (1986)
6. Derai-derai Cemara (1998)
7. Pulanglah Dia Si Anak Hilang (1948), terjemahan karya Andre Gide
8. Kena Gempur (1951), terjemahan karya John Steinbeck

Karya yang diterjemahan ke dalam bahasa asing
Karya-karya Chairil juga banyak diterjemahkan ke dalam bahasa asing, antara lain bahasa Inggris, Jerman dan Spanyol. Terjemahan karya-karyanya di antaranya adalah:

1. "Sharp gravel, Indonesian poems", oleh Donna M. Dickinson (Berkeley? California, 1960)
2. "Cuatro poemas indonesios [por] Amir Hamzah, Chairil Anwar, Walujati" (Madrid: Palma de Mallorca, 1962)
3. Chairil Anwar: Selected Poems oleh Burton Raffel dan Nurdin Salam (New York, New Directions, 1963)
4. "Only Dust: Three Modern Indonesian Poets", oleh Ulli Beier (Port Moresby [New Guinea]: Papua Pocket Poets, 1969)
5. The Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar, disunting dan diterjemahkan oleh Burton Raffel (Albany, State University of New York Press, 1970)
6. The Complete Poems of Chairil Anwar, disunting dan diterjemahkan oleh Liaw Yock Fang, dengan bantuan H. B. Jassin (Singapore: University Education Press, 1974)
7. Feuer und Asche: sämtliche Gedichte, Indonesisch/Deutsch oleh Walter Karwath (Wina: Octopus Verlag, 1978)
8. The Voice of the Night: Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar, oleh Burton Raffel (Athens, Ohio: Ohio University, Center for International Studies, 1993)






Baca Selengkapnya...

Kang Abik


Download Ayat-ayat cinta, Dalam mihrab cinta dan Pudarnya Cleopatra, Bukan bermaksud untuk merugikan tapi gak salahkan kalau saling berbagi informasi, buat yang suka mengikuti forum pasti tahu atau sudah pernah download 3 ebook karya HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY atau kang abik. Saya sendiri punya novel-novel karya kang abik ini dalam bentuk fisik tentunya bukan e-book seperti Novel Ketika cinta bertasbih jilid 1 maupun 2 dan Novel DiAtas Sajadah cinta. Buat yang sudah sering baca karya-karyanya pasti sudah gak asing lagi, tetapi buat saya sendiri penasaran juga sih bagaimana sih rupa HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY yang begitu pandai merangkai kata-kata dan membuat novel-novel fenomenal gendutkan, bulatkah, atau bagaimana ,walaupun ada photonya dinovel tapi kecil banget jadi buat yang penasaran nih ada photo kang abik dan sedikit biographynya yang sering ada dinovel-novelnya. HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY adalah sarjana Al Azhar University Cairo. Founder dan Pengasuh Utama Pesantren Karya dan Wirausaha BASMALA INDONESIA,yang berkedudukan di Semarang, Jawa Tengah.la dikenal secara nasional sebagai dai, novelis, dan penyair. Beberapa penghargaan bergengsi berhasil diraihnya, antara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005, dan IBF Award 2006. Tak jarang ia diundang untuk berbicara di forum-forum nasional maupun internasional, baik dalam kapasitasnya sebagai dai, novelis, maupun penyair. Seperti di Cairo, Kuala Lumpur, Hongkong, dan Iain-lain. Karya-karyanya selalu dinanti khalayak karena dinilai membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi.

Ayat-ayat Cinta Dalam Mihrab Cinta




Baca Selengkapnya...

Info Buku Novel Nawang

INFO BUKU
Novel Nawang bercerita tentang perjuangan hidup seorang perempuan. Tokoh novel ini lahir dalam keluarga yang penuh gejolak. Ia ingin mendobrak sejumlah kebiasan di kampungnya yang dianggap membuat perempuan tidak maju dan hanya puas menjadi ibu rumah tangga. Ditulis oleh novelis yang karyanya (Sintren) masuk lima besar Khatulistiwa Award 2007. Novel seharga Rp 35 ribu ini bisa didapatkan di toko-toko buku, seperti Gramedia, Gunung Agung, toko-toko buku online atau langsung ke Penerbit dan Toko Buku Republika penerbit di Jalan Pejaten Raya No. 40 Jati Padang Jakarta Selatan Telp. 021-7892845 dan faks 021-7892842.


Novel Perempuan Mencari Tuhan karya Dianing Widya Yudhistira ini bercerita tentang reinkarnasi dan keresahan seorang perempuan dalam mencari Tuhan. Novel ini dapat diperoleh di toko buku terdekat, toko buku online, atau langsung ke penerbit dan toko buku Republika di Jalan Pejaten Raya No. 40 Jati Padang Jakarta Selatan Telp. 021-7892845 dan faks 021-7892842.




Novel Sintren masuk lima besar Khatulistiwa Award 2007. Novel karya Dianing Widya Yudhistira bercerita tentang seni tradisi Sintren yang makin hilang. Novel ini sekaligus menyuguhkan drama yang menyentuh: perjuangan seorang perempuan, pentingnya pendidikan dan potret kemiskinan yang kental di depan mata. Selain di toko buku dan toko buku online, juga dapat diperoleh di Penerbit Grasindo dan di toko-toko buku on Baca Selengkapnya...

pupuslah harapanqu

Pupuslah harapanku

“ hati-hati ya nak di jalan. Jangan lupa uang hasil dagang gorengan di sekolah separuhnya untuk kamu jajan. Nih minum dulu susnya” pesan ibu sesaat sebelum ku berangkat ke sekolah sambil menyodorkan segelas susu
“ nda usah bu… aku nda usah jajan, uang hasil jualan ini untuk kebutuhan kita aja sehari-hari, aku sudah bawa bekal kok nasi bungkus yang tadi ku beli di mba Tonah” jawabku sambil membenarkan Koran sebagai penutup gorengan yang berada di tampah ukuran sedang
‘ hmmm… kamu toh ndoe selalu membuat ibu kasian sama kamu, teman-temanmu yang lain seusia kamu lagi asik-asiknya jalan-jalan san sini dan belanja, tapi kamu opo? Bisanya hanya jadi penonton saja”
“ kan teman-temank belanjanya di sini juga bu hehehehe….” Ledekku sambil menaikan tampah dipinggul
“ halah… bias aja kamu” jawab ibu sambil mengeplak kepalaku san senyum yang mengembang. Ibu tahu aku orangnya tak suka disbanding-bandingakn dan ibuku tahu bahwa aku suka dengan kehidupaku yang sekarang walau serba pas-pasan.
“ yowes… aku berangkat dulu. Do’akan ya bu semoga dagangan habis trus ulangan hari ini dapet nilai bagus juga”
“baca bismillah…” pesan ibu
“assalamu’alaikum” setelah pamitan dengan ibu, aku langsung menuju sekolah dengan yang lumayan jauh jaraknya dari rumah kira-kira 100 KM dengan sepeda ontel warisan bapak. Sambil mengendarai sepeda sepeti biasa ku menghibur hati dengan bernyayi lagu kesukaanku “ menunggumu”, “datanglag… kedatanganmu kutunggu tlah lama… telah lamaku menunggu, rasanya lagu ini sangat menrdu dan syahdu jika dinyanyikan oleh Ridho Rhoma sang pujaan hatiku, oh… ridho…oh rhoma….” Gumamku, melihat tingkah anehku aku jadi tertawa geli sendiri.
Sesampainya disekolah, belum aku masuk kedalam kelas teman-temanku langsung menyerbu daganganku dan dalam hitungan menit langsung habis, memang kusadari bahwa gorengan yang dibuat ibuku lebih digemari oleh anak-anak sekolah bahkan aku pernah dapat teguran dari ibu-ibu kantin karena gorengan yang dijualnya tidak selaris punyaku. Seperti biasa dagangan habis seketika“ alhamdulillah habis, tapi tumben koq yang cepet banget habisnya? Inikan belum jam istirahat? Hmmm… ya sudahlah hari ini dapet rizky pagi. Hehehehe….” puji syukurku dalam hati


“anak-anak, hari ini ada pengumuman penting yang akan ibu sampaikan kepada kalian, minggu depan akan diadakan kontes bernyanyi, bagi kalian yang mempunyai bakat bernyanyi dan berminat untuk ikut kontes tersebut silahkan hubungi pak Budi setelah pulang sekolah. “ jelas ibu Faradiba
“kontesnya dimana bu? Seluruh kelas 1,2,dan 3 atau hanya untuk kelas tertentu saja?” Tanya Anita yang memerhatikan dengan seksama
“ tempatnya di gedung Kamboja, kontes ini diperuntukan bagi seluruh sekolahan Negeri sejakarta ini” jawabnya
“bu…. Hadiahnya apa?” Tanya siswa lainnya
“ nah… untuk hadiahnya adalah kalian bisa melanjutkan sekolah stelah lulus dari SMA ke Universitas Indonesia dan diberikan beasiswa selama kalian kuliah disana”
“wah…wah…wah…”suara gemuruh anak-anak mulai terdengar
Aku kurang meperhatikan pengumuman tersebut karena sangat asyiknya menghitung uang hasik jualan tadi yang ku ingat hanya kontes bernyanyi, tetapi Yuni teman sebangkuku sudah mulai loncat-loncat diatas bangku dan tiba-tiba menarik bajuku dengan senyuman yang sangat lebar.
“ asyik… kalau gue ikutan kontes ini terus banyak cowok-cowok cakep yang hadir terus gw bisa kenalan terus gw menang terus gw….”
“ssttt…!!!berisik ah… yang kamu fikirin Cuma cowok, cowok, dan cowok. Mending kalau kamu menang lah kalau nda??? Gimana hayo?” aku tetap sibuk menghitung uang
“ duh… bukan begitu loh Ra. Tapi jadiahnya bo… kuliah di UI trus dibiayain lagi, enak ga tuh?”
“oh… yowes mending kamu fok… hah??!! Opo tadi kamu bilang? Kuliah di UI dan dibiayain? jangan bercanda kamu?” tanyaku kaget
“loh… memang loe ga dengerin dari tadi? Hmm… dasar jawa edan, makanya jangan mikirin dagangan melulu. Kalau mau ikutan kontesnya harus daftar ke Pak Budi sehabis pulang sekolah”
“ ya kalau begiti aku ikut” jawabku dengan nada riang dan harapan yang besar tanpa fikir panjang. Setidaknya aku bisa memberikan informasi yang bagus untuk ibu, aku yakin ibu akan menyetujuinya, jika membayangkan wajah ibu nanti… hihihihi…
Teeeeeeeetttttt…..teeettt….teeeettt….” bel pulang sekolah
“ aku pulang duluan ya Yun” sapaku saat bertemu yuni yang sedang berjalan menuju ruangan pak budi
“ loe udah daftar? Duh… tadi gw kebelet banget mpe ketinggalan begini. Pak budinya masih ada kan?”
“ sudah, iya masih ada ,cepetan sana, aku pulang dulUan ya”
Dengan lambaian tangan ku tinggalkan yuni beserta sekolahan yang bertuluskan SMAN 52 Jakarta tepat dimuka sekolahan, begitu besar hingga setiap orang yang melewatipun akan secara sengaja maupun tidak sengaja melihatnya. Jadi teringat kembali penguman kontes bernyayi itu yang kuincar bukan bernyanyinya melainkan hadiah yang nanti didapat jika menang “ supaya kamu jadi orang gedean” kata-kata itu selalu terngiang dikepalaku, apa ini salah satu cara mendapatkan apa yang ibu inginkan? Kalau memang harus berkompetisi, aku akan mngerahkan segalanya untuk mendapatkan hadiah itu jadi ibu tak usah repot-repot mmemikirkan lagi biaya untuk kuliahku nanti.

“BRAK!!! Tin…tin…tin….”
Terdengar suara tabrakan dari seberang jalan, banyak kerumunan orang-orang disana. Akupun menghampiri tempat tersebut dan berusaha melihat dengan jelas siapa yang tertabrak mobil angkot yang sering lalu lalang di jalan ini. Setelah beberapa saat ku amati dengan tubuh yang bergetar dan suara terkunci saat melihat sesosok wanita tua terbaring lemas dan darah tak henti-hentinya keluar dari kepala wanita itu, dadaku sesak melihat ini semua
“IBUUUUUUU………..IBUUUU……….!!! Bu Banguuuuuunnnn…. Bu………!!!!!! Siapa yang nabrak ibu sayaaaa…. Siapaaaaa!!!!!”
Orang-orang kerumunan itu langsung menunjuk tempat kantor polisi, tak ku hiraukan lagi siapa yang menabrak ibuku yang terpenting adalah nyawa ibuku selamat!
“ tolong panggilkan ambulan…. Tolong cepat!!!!” pintaku pada orang-orang yang sedang berdiri
“sedang dalam perjalanan” seorang lelaki memakai baju merah menjawab pertanyaanku
saat itu juga tiba-tiba ada suara ambulans datang, posisiku masih memegang badan ibu dan memeluknya ku tak memperdulikan baju sekolahku yang berlumuran darah ibu. Dengan cepat para petugas ambulans langsung membawaku dan ibuku kerumah sakit. Kulihat wajah ibu sungguh pucat dan lemas, tidak bisa berbicara apa-apa yang kudengar hanya desahan nafasnya yang dibantu dengan oxigen. Tangan ibu tak lepas dari genggamanku air mataku tak henti-hentinya mengalir dengan berjuta harapan dihati, aku tek mau ditinggal ibu sendirian , aku tak mau ditinggal ibu dan aku yakin pasti ibu selamat setelah itu akan ku beritakan rencanaku pasti wajah ibu sangat senang dengan senyum yang mengembang dibibirnya dan mengelus kepalaku dengan lembut, tapi yang kulihat saat ini badan ibu yang lemas dan bibirnya yang membiru, wajahnya pucat pasi baru kali ini aku melihat wajah ibu yang sepucat ini.
Sesampainya di rumah sakit, ibu langsung dibawa ke UGD, beberapa jam kemudian ku lihat seorang dokter lelaki menghampiriku dan berkata

“ kami sudah berusaha semaksimal mungkin, ibumu sudah tenang di sana” jelas sang dokter dengan wajah menunduk lalu meninggalkanku. Ku tak percaya apa yang kudengar tadi, ku terdiam terpaku mendengar perkataan itu.
Dadaku sesak seakan ditiban bom besar yang menghantam tubuhku. Matakuu memerah tak kuasa menahan air mata yang telah jatung dipipiku. Aku langsung berlari kedalam dan melihat tubuh ibuku sedah ditutup oleh kain berwarna putih bercak-bercak dara menempel di kain putih itu. Ku buka dengan perlahan kain putih itu hingga terlihat wajah biru ibu dan darah yang sudah tidak berbekas lagi di kepalanya, ku meningis sejadi-jadinya masih tak mempercayai bahwa ibuku sudah tiada. Aku terus mengelus rambutnya dengan membisikan bahwa sebenarnya aku ingin memberi tahu bahwa aku ingin ikut kontes dengan hadiah kuliah di Universitas ternama dan dibiayakan, ku berkata pada ibu agar ibu tidak usah repot lagi memikirkan biaya kuliahku jika aku menang kontes itu. Tapi kini sudah tak berarti bagiku, semua hancur karena angkot yang menabrak ibu, tujuanku satu yaitu membuat ibu bahagia dan melihat wajah manisnya tersenyum riang gembira mendengar kabar ini. segelas susu tadi pagi baru kusadari adalah susu buatan ibu yang terakhir kalinya dan dagangan hari ini yang laris dengan cepat adalah dagangan terakhir buatan ibu.Pupuslah harapanku ibu karena sebuah angkot yang menabrakmu itu….. Baca Selengkapnya...

About this blog

blog ini berisikan semua karya sastra
seperti Cerpen, Puisi, Maupun novel...

selamat membaca Di Dunia Sastra